LNY Festives 2022


Dear readers

Mengawali tahun 2022, kami sekeluarga tidak bisa lepas dari momen perayaan lunar new year (a.k.a. imlek/sincia).

Perayaan dimulai dengan celebration di sekolah Zoey. Walaupun durasi acara dari awal sampai akhir cuma 45 menit namun rangkaian acaranya sangat berkesan. Mungkin juga karena sudah lama tidak ada acara sekolah on-site. Acara dimulai dari anak-anak sekelas Zoey tampil menari simple dengan baju tradisional Tionghoa. Lalu ada juga demo bagaimana membuat lamian oleh chef profesional yang sengaja didatangkan pihak JNY. Setelah itu, kami pun dibimbing step-by-step untuk menghias bakpao menyerupai Tiger (karena pas tahun Tiger). Walaupun tidak sempurna tapi cukup seru lho. Kami pun pulang tidak dengan tangan hampa karena dikasih rantang yang berisi makanan yang enak (lamian dll). Tidak lupa menyempatkan diri berfoto di depan dekorasi khas LNY.

Setelah tahun lalu kami merayakan imlek di kota masing-masing, maka tahun ini kami sangat senang bisa pergi ke Bandung untuk merayakan tahun baru imlek bersama keluarga. Perjalanan dari BSD ke Bandung menggunakan travel bisa dibilang sangat lancar, hanya 3 jam sudah sampai di Bandung. Kamipun segera ke hotel Best Western Le Grande di seberang BIP (biasanya kami menginap di Aryaduta samping BIP). Setelah menitip barang, kami bergegas mencari makan siang wajib di Mie Lezat gang Luna (sebelum tutup besoknya karena persiapan imlek). Walaupun harga lebih mahal tapi rasa tetap enak dan nuansa makanan klasiknya juga tetap terasa. Setelah puas, kami pergi ke Love Uniqorn Cafe, sebenarnya dari sisi minuman dan makanan tidak ada yang spesial tapi Zoey pengen banget ke cafe ini lagi karena memang banyak banget jenis dan jumlah boneka unicorn dipajang.

Nah yang unik, biasanya orang-orang makan Chinese food either saat malam sincia atau saat hari sincianya di rumah masing-masing atau keluarga. Restoran juga biasanya sudah tutup pada 1 atau 2 hari sebelum sincia. Oleh karena itu, kami sekeluarga yang merayakan, sengaja booking meja di restoran Phoenix pada hari Sabtu mumpung masih buka. Surprisingly, hari itu banyak juga yang datang dan untung nya kami sudah reservasi beberapa hari sebelumnya. Makanannya enak-enak dan kami makan dengan lahap, bisa dibilang kalap hahaha, tapi yang penting semua bahagia dan kenyang.

Balik ke Bandung sebenarnya cukup membingungkan karena tidak tahu lagi mau main ke mana. Akhirnya kami memutuskan mencoba experience baru bagi Zoey, yaitu main ice-skating. Percaya diri dengan kemampuan di masa lalu, maka saya dan Iyes (adik) sangat yakin masih bisa bermain seperti biasanya dulu dan membantu Zoey. Namun ternyata kami sadar terakhir main ice-skating di PVJ itu sekitar 10 tahun yang lalu. Begitu mencoba ternyata sudah tidak bisa seimbang kaya dulu, bahkan saya sampai jatuh menggelepar (literally happened) sebanyak 2x. Untung saja ada alat bantu sehingga setidaknya Zoey bisa jalan atau duduk sambil didorong. Memang ternyata perubahan berat badan, faktor umur, dan jarang latihan adalah kombinasi maut untuk meruntuhkan kepercayaan diri kami, tapi tidak apa-apa yang penting seru. Capek struggling ice-skating 1, malamnya kami sikat Swike Pabaki plus siomay di Jalan Cibadak, semakin malam semakin lahap.

Biasanya kami cukup bepergian menggunakan grab car atau go car saja karena memang Bandung itu dekat-dekat tujuan wisatanya. Cuma kali ini kami perlu ke Lembang dan jadinya lebih nyaman kalau sewa mobil dan disupirin secara jalan ke Lembang itu meliuk-liuk dan naik-turun. Jaman sekarang memang makin canggih, pada hari Minggu kami booking sewa mobil untuk hari Senin melalui lifestyle superapp, Traveloka. Pesanan langsung diconfirm dan hari itu juga dikonfirmasi, harga murah juga dan jelas aturannya karena bisa tambah all in untuk in-town dan bisa check daerah tujuan kami berada di zona in-town atau luar (zone 1 and 2). Pada hari Senin, supirnya juga tepat waktu, ramah dan paham banget destinasi dan jalanan kota Bandung + Lembang.

Kami mengunjungi park and zoo, areanya luas dan seru sebenarnya karena bisa lihat banyak binatang kaya gajah, macan, hyena, alpaka, ostrich, kangguru pohon (kanggurunya papua bukan Oz), berbagai jenis burung dan reptil. Wahana nya juga asyik banget ada carrousel mini, pony ride, train anak-anak, bahkan main waterboat yang digowes. Sayangnya memang udaranya panas karena kami datang saat tengah hari, selain itu mahal karena mau naik wahana atau masuk kandang burung aja harus bayar tambahan. Tapi memang niatan kami yang penting Zoey bisa riang bermain dan kami dapat pengetahuan baru.

Setelah beres bermain, akhirnya kami memutuskan pergi ke Lembang untuk late lunch karena waktu sudah pukul 14 (untung breakfast makan banyak di hotel). Kurang lengkap ke Bandung kalau belum makan makanan khas Sunda, kami pergi ke Liwet Asep Stroberi dan menikmati sup iga plus liwetan ayam kampung goreng atau bakar. Tidak lupa, kami ngadem di Lembang waktu sore hari, paling enak ke es lilin Kusuka di jalan Cijeruk sambil menikmati es duren dan melihat pohon cemara (anginnya mantep banget).

Satu hal lagi yang menurut kami khas Bandung adalah banyaknya bangunan peninggalan Belanda. Jadi kami sengaja LNY’s eve dinner di Roemah Kentang 1908, karena selain dekat dari hotel tapi bangunan nya tulen peninggalan Belanda yang kokoh. Kami memesan menu lokal maupun ala barat seperti bebek goreng cabai ijo, Zuppa Soup, Wagyu Steak dan Buffalo Steak. Memang tidak salah disebut roemah kentang karena emang enak banget olahan kentangnya, apalagi mashed potatonya bener-bener mantap. Kesan yang kami dapat, enak, megah dan tak terlupakan.

Sekian adalah penggalan dari cerita kenangan kami di Bandung. Sebuah kisah untuk dikenang di masa depan nanti karena mengajarkan kami bahwa dalam hidup itu penting untuk bahagia dan bisa dengan cara-cara yang sederhana penuh makna tanpa perlu kemewahan yang hampa. Setiap waktu dan tempat mempunyai cerita yang berbeda walaupun dikunjungi beberapa kali dan dengan orang-orang yang sama. Hidup itu ternyata unik, dan semua ada jalan yang baik telah disiapkan Yang Maha Kuasa untuk kita nikmati saja sambil bersyukur.

Salam,

Yosua Kristianto

P.S. Great moments are like a fine built piano, created a hundred years ago, endured through seasons yet enjoyed by many generations to come.

Leave a comment